Thursday, January 27, 2011

Objek Wisata Disurabaya

Bagi pengunjung yang suka tempat-tempat sakral dan religius, mereka dapat Sanggar Agungmengunjungi Sanggar Agung, sebuah kuil tempat sembahyang bagi pengikut Budha. Di tempat ini ada patung Budha dengan 4 muka serta 4 Gajah yang mengelilinginya. Sedangkan di tepi laut juga ada Patung Dewi Kwan Im yang besar.
Selain itu juga ada arena pacuan kuda, balap motor dan multifunction hall untuk tempat pertandingan olah raga. Jadi jika Anda ingin meluangkan waktu liburan, Anda dapat memanfaatkan fasilitas Kenjeran Park ini. Hanya saja tempat ini lebih banyak dikunjungi oleh orang-orang kelas menengah sehingga fasilitasnya pun kurang begitu mewah. (okky wijaya)


objek wisata di eropa

Pada tahun 1982, sebuah taman hutan negara Tiongkok yang pertama lahir di Zhangjiajie. Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1992 Wulingyuan yang merupakan salah satu situs Obyek Wisata Zhangjiajie dimasukkan ke dalam daftar Warisan Dunia kelompok pertama di Tiongkok, dan pada tahun 1994, Zhangjiajie menjadi contoh klasik promosi pariwisata di Tiongkok. Sejak itulah, Zhangjiajie menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.
Di kedua sisi Sungai Jinbian di situs Wulingyuan, nampak pohon-pohon tua yang tinggi menjulang hingga menutupi langit. Setengah abad lalu, Sungai Jinbian masih tertutup dari dunia luar. Pejabat Wulingyuan, Chen Hongri mengatakan,"Dulu, penduduk setempat tinggal di gubuk, dan pendidikan anak-anak di daerah itu juga tidak terjamin."
"Setelah industri pariwisata dikembangkan, penduduk setempat Wulingyan sekarang tinggal di gedung berlantai, dan sekitar 1/3 penduduknya terlibat langsung dalam pelayanan pariwisata. 85% pendapatan keuangan lokal justru berasal dari industri pariwisata," ujar Chen Hongri.
Pada tahun 2001, Zhangjiajie mulai melaksanakan Peraturan Pelindungan Warisan Alam Dunia Wulingyuan, Propinsi Hunan. Peraturan ini merupakan undang-undang lokal pertama di Tiongkok yang melindungi warisan alam dunia. Dengan dukungan Perusahaan Microsoft, pemerintah setempat membuka "Jendela Zhangjiajie" melalui sistem penyiaran langsung lewat internet yang pertama di dunia.
Selama 24 jam setiap hari pemandangan Zhangjiajie disiarkan secara langsung agar para pengakses internet dapat setiap waktu melihat pemandangan di Zhangjiajie. Dan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan pariwisata di Zhangjiajie, pada tanggal 11 September 2008, hotel bintang lima Wulingyuan International Resort diresmikan.

 Ini dikenal sebagai salah satu landmark paling terkenal di dunia, tidak ada struktur yang pernah dibangun seperti Menara Eiffel. Menara ini tingginya 984 kaki dan salah satu bangunan tertinggi di dunia.

Objek Wisata Di lombok

Terlebih kini tengah dibangun Bandara Internasional Lombok (BIL) di Desa Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah. BIL dibangun untuk menggantikan Bandara Selaparang di Mataram yang sudah tak mampu lagi memenuhi pertumbuhan penumpang dan frekuensi penerbangan ke pulau itu. Ada juga yang menyebutkan, pembangun BIL ini sebagai salah satu syarat Emaar Properties dari Dubai selaku calon investor yang akan mendanai proyek mega wisata seluas 1.250 hektar di Lombok Tengah bagian Selatan.







5. Senggigi.
Pantai alam berpasir putih yang bersih, dikelilingi hotel, losmen dan bungalow. Sangat indah sekali, terutama jika waktu sunrise maupun sunset. Lokasi 10 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Di pantai banyak penjaja cinderamata, berupa mutiara budidaya air tawar yang berwarna warni, mulai dari harga Rp.25.000,- Juga penjaja kaos bertuliskan Lombok dan Senggigi, serta ukiran khas Lombok pada kayu, bisa berupa tempat buah, topeng dan lain-lain.



Mataram.
Mataram adalah ibu kota propinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Ampenan merupakan kota pelabuhan lama (sekarang sudah pindah ke Lembar). Kota Ampenan berciri khas arsitektur kuno, yang bila dibersihkan dan dirawat dengan baik, akan menjadi daerah tujuan wisata yang digemari. Di kota Mataram (yang sudah menjadi satu kesatuan dengan kota Ampenan dan kota Cakranegara) kita bisa wisata kuliner, dengan makan makanan Lombok yang ciri khasnya adalah pedas. Di Jakarta kita sering melihat rumah makan Taliwang, yang ternyata Taliwang adalah nama suatu daerah, yang awalnya banyak penjual makanan khas Lombok di daerah ini. Makanan khas Lombok, antara lain: Plecing kangkung, ayam plecingan, ayam julat (ayam yang bumbunya pedas sekali), sambel beberok. Plecing ternyata merupakan nama masakan, sehingga dikenal masakan kangkung yang diberi /dimasak bumbu plecing, ayam yang dimasak plecing (ayam diberi bumbu pedas, didiamkan, dibakar/digoreng, kemudian diberi bumbu pedas lagi). Sambel beberok adalah sambel yang dibuat dari irisan terong ungu, irisan bawang merah, irisan tomat dan cabe, disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya. Minuman yang khas adalah kelapa madu, terdiri dari air kepala muda, dan kelapa mudanya di suwir-suwir serta diberi madu…ehhm…sedaaap. Untuk membeli oleh-oleh kain tenun khas Lombok, bisa di Cilinaya Shopping Centre.



Wednesday, January 26, 2011

Objek Wisata Di Bali

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.


Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Pura Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Thursday, January 20, 2011

Monumen Nasional [Monas]

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.


Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
[Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari ketinggian]

Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
sumber:wikipedia-monas

Tuesday, January 11, 2011

Danau Gunung Tujuh

Masyarakat Kerinci maupun masyarakat Indonesia pada umumnya boleh bangga dengan keberadaan Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau Gunung Tujuh merupakan danau kaldera yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi di masa lampau. Pada ketinggian 1.996 m dpl, danau ini merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini sering ditutupi kabut dengan suhu rata-rata 17 0C. Luas Danau ± 960 ha dengan panjang berkisar 4,5 km dan lebar 3 km. Danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m).
Danau Gunung Tujuh dikenal sebagai Danau Sakti oleh masyarakat Kerinci. Air danau selalu terlihat bersih bahkan daun-daun pun tidak ditemukan walaupun terdapat banyak pohon tumbang dipinggir danau. Menurut masyarakat sekitar Kejadian-kejadian aneh sering terjadi, seperti perubahan cuaca secara tiba-tiba. Pada saat pembukaan wilayah danau, salah seorang pekerja menceritakan bahwa perahu yang ditumpanginya berputar di tengah danau tanpa penyebab yang jelas. Masyarakat sekitar percaya bahwa Danau Gunung Tujuh dihuni oleh mahkluk halus yang berwujud manusia, bernama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti” dengan beberapa pengikutnya yang berwujud harimau.

Danau Gunung Tujuh merupakan sumber penghidupan bagi beberapa warga desa. Terdapat beberapa pondok dipinggir danau yang digunakan oleh nelayan sebagai tempat tinggal. Sehari-hari para nelayan mencari ikan dengan perahu dan lukah, pagi hari lukah dipasang di tengah danau kemudian sorenya lukah ini diangkat. Perahu yang digunakan terbuat dari satu kayu bulat utuh dengan diameter berkisar 30-40 cm, kemudian dengan pengerjaan sedemikian rupa kayu bulat ini dibentuk seperti perahu. Lukah yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bilah-bilah bambu yang dianyam. Lukah ini diikat pada bagian tengah tali, pada ujung tali diikatkan botol minuman (sejenis botol Aqua) dan batu pada ujung lainnya sebagai pemberat.

Danau ini terletak di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro dengan jarak ± 56 km dari Sungai Penuh. Untuk menikmati keindahan dan kesejukkan udara Danau Gunung Tujuh pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama 2-3 jam.
source: www.freewebs.com/uhangkayo/danau

Danau Kerinci

Danau Kerinci merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi Jambi, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Kerinci.Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci.
Danau Kerinci memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian 783 meter dpl. Danau ini menyimpan banyak jenis ikan. Ikan Semah merupakan jenis yang paling digemari dan merupakan ikan endemik. Danau Kerinci terletak pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau.

Terdapat beberapa lokasi yang menarik pada beberapa desa disekitar Danau Kerinci, yaitu Daerah Pesanggarahan dimana kita bisa melihat pemandangan Danau Kerinci dari atas, Tanjung Hatta adalah tempat Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana, Desa Seleman terdapat Rumah Laheik yang merupakan rumah khas kerinci, dan di Desa Pulau Tengah terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah dan di sekitar danau Kerinci terdapat sejumlah batu berukir yang diduga peninggalan manusia megalit.
Pada tiap tahunnya, di Danau Kerinci diadakan Festval Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi seni masyarakat lokal.
sumber: 
tourismjambi.com/id/wisata-unggulan
wikipedia-danaukerinci

Sunday, January 9, 2011

Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibukota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan indenesia, festival paju jalur ini ditujukan untuk merayakan HUT-RI (Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia).


Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.

Raja Kinantan dan sekitar 134 nama lainnya itu adalah nama-nama kebanggaan warga dari berbagai desa di Kabupaten Kuantan Singingi untuk menyebut perahu-perahu panjang buatan mereka sendiri yang dikenal dengan nama jalur. Kebanggaan warga desa terhadap jalur ciptaan mereka itu disimbolkan dalam nama-nama yang tertera di lambung perahu berbentuk pipih panjang itu, seperti Keramat Sati Panggogar Alam, Tuah di Kampuang Godang di Rantau atau Ratu Dewa.

Secara fisik, jalur-jalur tersebut memang tercipta sebagai hasil karya manusia yang luar biasa karena dibuat dari sebatang pohon kayu tanpa sambungan sama sekali, dan umumnya terbentuk menjadi perahu pipih sepanjang 25-27 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Ukiran yang memenuhi bagian lambung dan selembayung di buritan menampakkan keindahan yang tercipta melalui proses tradisi yang sudah berlangsung lama, yakni sejak abad ke-17.
Keindahan ukiran kayu itu merupakan bagian kecil dari perwujudan sebuah jalur yang ternyata memiliki nilai-nilai tradisi tinggi, terutama pada nilai kreativitas dan imajinasi warga desa yang menciptakannya.

Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.

Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
sumber: 
wikipedia-KuantanSingingi
kompas-jalur pacu kuantan

Air Terjun Tujuh Tingkat

Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan, merupakan salah satu air terjun terindah dan tertinggi di Kuansing. Kawasan ini dapat ditempuh melalui jalan darat kemudian dilanjutkan dengan menggunakan boat selama sekitar 15 menit ke daerah hulu sungai. Bagi wisatawan yang menyukai kegiatan cros country atau wisata alam, objek wisata ini merupakan tempat yang cocok untuk kegiatan itu.

Dari pasar Lubuk Jambi menuju Desa Lubuk Ambacang dengan waktu tempuh kendaraan sekitar 20 menit perjalanan dengan kondisi jalan aspal. Bisa juga masuk dari Desa Jake, simpang pos polisi ke Desa Serosah, Mudiak Ulo hingga ke Desa Koto Kombu melalui jalan tanah dengan waktu tempuh kendaraan sekitar 40 menit.

Menjelang ke Desa Lubuk Ambacang, dari Koto Kombu kita melewati jembatan beton yang membentang di atas Sungai Kuantan. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan boat bermuatan antara 15 hingga 25 orang yang dapat ditemui di bawah sekitar jembatan atau pun di Pasar Lubuk Ambacang dengan harga sewa Rp150 ribu.

Dari sini kita akan menyusuri sungai ke bagian hulu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Selama perjalanan itu kita dapat menikmati hujaunya pepohonan di antara bukit dengan kemiringan antara 45 derajat hingga 70 derajat. Semakin ke hulu lebar sungai semakin mengecil dan debitnya pun semakin deras.

Tak jauh dari jembatan, kita akan melewati Pulau Tempurung. Air di sini melengkung seperti tempurung. Dari kejauhan air yang mengalir nampak tenang, namun jika dilewati arusnya cukup deras, terutama saat Sungai Kuantan lagi surut. Boat harus berjalan pelan-pelan di pinggir tebing dan di antara bebatuan. Tapi jika air dalam, arus yang dihasilkan tidak terlalu kencang, boat dapat melaju di tengah sungai.

Tanpa terasa kita pun sampai ke lokasi, boat-pun ditambat di dermaga yang dibangun Pemkab beberapa tahun lalu dengan jembatan kayu membentang di atas sungai kecil aliran air terjun tujuh tingkat itu.
Dari dermaga ini kita sudah dapat melihat air terjun pertama yang gemuruh airnya jelas terdengar dari muara sungai. Dari air terjun pertama hingga air terjun keempat, pengunjung dapat melewatinya dengan menyusuri tebing-tebing terjal melalui tangga beton di antara pohon-pohon yang masih asri. Meskipun saat itu hari menjelang siang, namun rindangnya pepohonan dan semilir angin air terjun, membuat suhu di sekitar kita terasa sejuk dan nyaman berlama-lama.

Adalah Bambang Wahyu Jatmiko, produser dan pimpinan Mara Studio yang saat itu bersama dua rekannya, Rudi, dan Anto berkunjung dalam rangka pengambilan gambar untuk latar belakang video klip dan pembelajaran rarak godang Kuantan Singingi, yang ditaja LSM Tanjak Rantau, bergumam, ‘’Masya Allah, memang besar karunia Tuhan, semoga saja kawasan ini tetap terpelihara dan keindahannya dapat terus dinikmati masyarakat,’’ sebut Bambang.

Harapan Bambang bukannya tanpa alasan. Maraknya aktivitas illegal logging dewasa ini, telah menghancurkan setiap sendi hutan-hutan alam. Tak peduli itu hutan lindung, misalnya yang terjadi di kawasan hutan lindung Bukit Betabuh, tempat lokasi air terjun guruh gemurai. Yang tersisa hanyalah hutan di kawasan air terjun, selebihnya musnah dibabat dan ditanami karet.

Dengan sigap mereka pun mengambil gambar dengan berbagai posisi. Kamera mereka arahkan ke setiap lekuk-lekuk air terjun yang jatuh menghempas air di bawahnya. Setelah puas menikmati dan mengambil gambar air terjun tingkat pertama dan keempat dengan ketinggian yang berbeda, antara 5-15 meter, perjalanan itu pun dilanjutkan.
Di sinilah petualangan itu dimulai, ketika kita melewati tingkat keempat hingga tingkat ketujuh. Setiap pengunjung harus berjalan di antara tebing-tebing yang kemiringannya antara 45 hingga 85 derajat. Bagi pecinta alam, tantangan seperti ini merupakan medan yang mengasyikkan guna membangkitkan adrenalin.

Pendakian melewati tebing dan bergantungan di antara akar-akar pohon, cukup menguras energi. Jarak antara air terjun berkisar antara 50-100 meter. Meski menempuh medan yang cukup berat, namun ini tidak akan membuat pengunjung bosan. Karena setiap air terjun memiliki karakteristik dan keindahan yang berbeda.

Setelah melewati air terjun keenam, tak berapa jauh dijumpailah the best- nya air terjun, dengan ketinggian mencapai 30 meter lebih. Yang sungguh menakjubkan, di kolam air terjun ini tergambar dua lapis pelangi, hasil bias cahaya matahari dari percikan air terjun yang menghasilkan hembusan angin kencang.

Kami hanya sampai di kolam air terjun yang ketujuh. Beratnya beban, serta memperkecil risiko --sebab sebelumnya beberapa di antara kami terpeleset dan terjepit di antara batu-batu besar
sehingga menyebabkan kaki memar-memar, seperti yang dialami Anto, kru Mara Studio yang harus tertatih-tatih berjalan akibat memar kaki yang dideritanya-- kami hanya menikmati keindahan itu dari bawah.

Ini tentu berbeda dengan petualangan Riau Pos pada 1995 lalu. Saat itu Riau Pos sampai ke puncak paling tinggi. Namun itu semua tentu harus dibayar mahal, dengan perjuangan yang cukup melelahkan, mendaki di antara bebatuan terjal. Silap sedikit bakal jatuh puluhan meter ke bawah. Dari atas ketinggian itu, bila kita melihat ke bawah, di kolam air terjun yang ketujuh itu membentang pelangi abadi dengan bentuk melingkar.
sumber: sungaikuantan.com.ada-pelangi-abadi-di-air-terjun.

lihat juga Air Terjun Guruh Gemurai yang masih berada dalam kabupaten yang sama.

Air Terjun Guruh Gemurai

Kabupaten Kuntan Singingi, Riau, tidak hanya terkenal dengan wisata budayanya seperti Pacu Jalur namun juga wisata alamnya. Seperti Wisata Alam air terjun, saat ini yang menjadi prioritas pembenahan pemerintah daerah Kab.Kuansing adalah Air terjun Guruh Gemurai. Pemda Kuansing memang telah membenahi objek wisata ini. Tersedianya jalan yang beraspal sehingga mudah dijangkau, adanya areal parkir, pentas terbuka untuk mengadakan acara-acara, seperti konser musik dan lainnya, juga mushola telah tersedia di Air Terjun Guruh Gemurai.

Air Terjun Guruh Gemurai terletak di Kecamatan Kuantan Mudik (Lubuk Jambi), tepatnya di Desa Kasang. Anda bisa mencapainya dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Jaraknya dari Taluk Kuantan ibu Kota Kab.Kuansing sekitar 25 kilometer ke arah Kiliran Jao (perbatasan Sumbar-Riau). Anda akan melewati Pasar Tradisional Lubuk Jambi, lalu menemukan dua jalan yang bercabang dua, pilihlah jalan sebelah kiri nan menanjak, daerah ini namanya Desa Koto (Kote Ate), melewati jalan sedikit berkelok, lima menit perjalanan anda akan sampai ke Desa Kasang, dan teruskanlah perjalanan anda sepuluh menit lagi, maka taka lama anda akan bertemu dengan gerbang di sebelah kanan jalan raya yang bertuliskan Selamat Datang di Objek Wisata Air Terjun Guruh Gemurai.
Guruh Gemurai adalah sebuah nama yang diambil dari bahasa daerah setempat. Guruh berarti gemuruh dari suara air tejun. Sedangkan Gemurai adalah suara percikan air yang berserakan. Maka Guruh Gemurai diartikan adalah air terjun yang bergemuruh dan mempunyai percikan.

Sampai saat ini tarif masuk ke obyek wisata ini sesuai dengan Perbup telah diatur oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, yakni Rp. 1000 untuk untuk kenderaan roda dua, Rp. 1.500 untuk kenderaan roda empat, Rp. 3000 untuk orang dewasa dan Rp. 1000 untuk anak-anak.
Pada akhir pekan dan hari-hari libur, Objek Wisata Air terjun Guruh Gemurai ramai dikunjungi dan menjadi andalan Objek Wisata andalan Kab.Kuansing
sumber: sungaikuantan.com/air-terjun-guruh-gemurai

Saturday, January 8, 2011

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan Ampera memiliki panjang 1117 meter dengan lebar 22 meter. Pada bagian jembatan ini juga terdapat menara dengan tinggi 63m. 
Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan,  sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang tahun 1906, namun selalu gagal di realisasikan. Pada zaman kemerdekaan, ide pembangunan jembatan kembali mencuat. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu. Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu.

Pembangunan jembatan ini dimulai pada tanggal 16 September 1960, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.

Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
jembatan ampera dulu
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya. Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.
sumber:wikipedia-jembatanampera