Tuesday, April 26, 2011

Pendakian Gunung Lawu - jalur Cemoro Kandang

Gunung Lawu merupakan gunungapi yang sudah lama istirahat dari kegiatan vulkanis. Gunung yang merupkan perbatasan antara  propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki beberapa jalur pendakian, namun yang lazim di gunakan adalah jalur Cemara kandang dan jalur cemoro sewu, basecamp ini hanya berjarak kurang lebih 300 meter namun sudah beda propinsi yang dipisahkan oleh sungai (jembatan).
Akses menuju Basecamp tidak susah, dari kota solo kita bisa naik bis jurusan solo - Tawangmangu yang kemudian di lanjutakan naik angkudes sampai basecamp. jalan ini sudah beraspal mulus dan merupakan penghubung jateng-jatim.

Ketinggian basecamp cemoro kandang kurang lebih 1910M [google earth] sejajar dengan cemoro sewu. Disini banyak penjual makanan, dari jajanan sampai makanan berat seperti soto, nasgor dan nasi pecel.Jalur cemoro kandang memiliki lima pos yang semuanya sudah berupa bangunan sehingga dapat digunakan untuk berteduh saat hujan. 

Dari Basecamp sampai pos 2 medannya tidak begitu terjal dengan hutan di kanan kirinya. jarak antara pos 2 dan pos 3 sangat panjang, antara kedua pos tersebut ada pos bayangan yang juga bisa kita gunakan untuk berteduh. Tidak terlalu lama dari pos 2 kita akan menyusuri tebing, ada peringatan bahwa tempat tersebut rawan longsor, dan kawat pengaman agar tidak terprosok ke jurang jug sudah banyak yang rusak, namun disamping rawan area ini juga menyuguhkan pemandangan yang menarik oleh tebing, batu-batuan dan pemandangan lepas kearah barat. Setelah melewati titik tersebut kita akan bertemu pos bayangan, ambilah waktu istirahat sejenak karena menuju pos 3 medan sudah semakin terjal, jaraknya juga masih lumayan jauh.
pos 3
Pos 3 berada pada ketinggian 2780M, menuju pos 4 medannya terjal tapi seringkali ada pilihan jalan untuk 'melipir' agar tidak terlalu ngetrek namun jadi lebih panjang. dari pos 3 hutannya masih lebat dan semakin keatas jadi agak jarang, dan akan menjumpai rerumputan yang lumayan luas juga. Meskipun medannya berat tapi pemandangan disini memanjakan mata, bahkan saya paling banyak mengambil gambar disini. Setelah medan terjal, kita akan sampai di tempat yang datar dengan pemandangan yang akan membuat anda seakan lupa dengan lelah sebelumnya, semoga saja anda di tempat ini dalam cuaca yang cerah, disinilah pos 4 berada.
medan menuju pos 4
Di pos 4 kita bisa lebih santai, Jika tidak terburu-buru anda bisa masak-masak dan membuat kopi atau teh hangat disini sambil menikmati panorama yang memanjakan mata. Mulai dari pos 4 jalan menuju puncak relatif datar, tenaga yang di butuhkan tidak sebanyak sebelumnya.
view menjelang pos 4
Di Puncak Lawu (Hargo Dumilah) yang berketinggian 3265mdpl ini terdapat tugu, mungkin untuk menandakan puncak. Silahkan kalian nikmati pemandangan dan suasana disini sepuasnya, hehe.... tidak jauh dari puncak ini juga ada sendang drajat (air), hargo dalem dan juga warung, hanya saja jalur di jalur Cemoro sewu.
tugu puncak lawu
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.

 Pendakian lain:  Gunung MerapiSemeru Sumbing   Slamet      

Tuesday, April 12, 2011

Perkebunan Teh Kemuning


Perkebunan teh Kemuning berada di lereng Gunung Lawu dan masuk dalam wilayah administrasi Karanganyar Jawa Tengah.Tak sulit mencapai tempat ini. Dari pertigaan Karangpandan, ambil jalur lurus –kanan menuju arah Tawangmangu. Jalan ini adalah jalur yang sama jika Anda menuju situs Candi Ceta dan Candi Sukuh. Hanya saja jalan beraspal menuju ke kawasan ini tak begitu lebar, sedikit terjal dan mulai rusak.
Teman-teman kuliah ku juga sering mengadakan kegitan Impas [ ilmu medan dan kompas] di sini.

Seperti banyak kebun teh di tempat-tempat lain, Kebun Teh Kemuning juga cenderung berfungsi ganda. Selain menjadi tempat pembudidayaan tanaman teh alias Camellia sinensis, Kemunging sekaligus menjadi sebuah obyek wisata agro. Warna hijau yang terbentang lebar, luas, dan jauh, juga kontur tanah tanah yang berbukit-bukit, serta suasana tenang dan sejuk, adalah pesona kawasan ini. Setaip pagi, mulai pukul 06.00 hingga pukul 08.00, Kita juga bisa menyaksikan wanita-wanita setempat yang eksotik, memetik teh. Hasil dari kebun Teh Kemuning ini disetorkan ke sejumlah pabrik teh. Luas lahan yang aktif berproduksi perkebunan ini adalah 392 hektare, dari total seluas 437 hektare. Sisanya untuk pabrik pengolahan teh, pembibitan, emplasemen dan rumah dinas atau rumah tinggal. Dari lahan aktif, bisa dihasilkan 12 hingga 15 ton daun teh basah .
http://kabarsoloraya.com